Yuk Simak Keseruan Dieng Culture Festival
Setiap tahunnya festival Dieng selalu diadakan oleh masyarakat setempat. Ada berbagai rentetan acara yang biasa diadakan untuk merayakan festival ini. Salah satnya adalah prosesi Ruwatan rambut Gimbal, ada juga acara inti yang digelar oleh masyarakat daerah setempat. Acara ini telah menarik perhatian semua orang dengan adanya berbagai penampilan yang menarik. Mari simak ulasan lengkap Dieng Culture Festival berikut.
Sejarah dan Rentetan Acara Festival Dieng
Pada mulanya, acara dieng culture ini adalah gagasan dari kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa. Kelompok ini ingin menggabungkan konsep budaya dan wahana wisata alam dengan misi untuk memperdayakan ekonomi masyarakat dieng. Pertama kali diadakan DCF ini pada tahun 2010 atas kerjasama dari Equator Sinergi Indonesia, Pokdarwis Dieng Pandawa dan Dieng Ecotourism.
Acara ini mendapat sambutan yang luar biasa dari warga setempat. Namun sebenarnya, sebelum gelaran bertajuk DCF ini digelar pernah pula hadir acara serupa yaitu Pekan Budaya Dieng yang diadakan oleh masyarakat dan pemuda Dieng Kulon. Saat sudah memasuki tahun ketiga pekan budaya, masyarakat pun berinisiatif untuk mengubah namanya menjadi Dieng Culture Festival atau DCF.
Kelompok ini juga aktif membicarakan kegiatan pengenalan kepada masyarakat tentang pentingnya pariwisata dalam berbagai sudut pandang, salah satunya dalam sektor ekonomi. Kelompok ini kemudian merangkai berbagai acara yang kiranya menarik perhatian para pengunjung yang datang. Sehingga diadakan setiap tahun untuk membatu perekonomian yang ada di daerah tersebut.

DCF memiliki sebuah acara ruwatan pemotongan rambut gimbal sebagai puncak acara dari rentetan yang ada. Ruwatan sendiri adalah upacara penyucian yang sudah menjadi adat yang ada di Jawa. Upacara ini dilakukan untuk membuang sial, malapetaka dan marabahaya. Anak berambut gimbal sendiri adalah fenomena unik yang ada di desa Dataran Tinggi Dieng.
Rata rata anak anak yang berusia 30 hari hingga 6 tahun memiliki rambut gimbal secara alami dan tidak dibuat buat. Masyarakat percaya jika titipan rambut gimbal anak Dieng ini merupakan titipan penguasa alam gaib, dan baru bisa dipotong setelah ada permintaan dari anak yang bersangkutan. Permintaan sang anak untuk memotong rambut ini harus dipenuhi agar tidak terjadi hal hal yang tidak menyenangkan saat acara Dieng Culture Festival berlangsung.
Sebelum acara pemotongan rambut dimulai, ada beberapa ritual yang dilakukan di beberapa tempat. Seperti di Candi Dwarawati, Komplek candi Arjuno, Sendang Maerokoco, Candi Gatotkaca, Telaga Bailkang dan terakhir tempat pemakaman Dieng. Keesokan harinya baru dimuali acara kirab menuju tempat pencukuran rambut gimbal anak. Selama berkeliling desa anak akan dikawal oleh para sesepuh, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat.
Setelah pemotogan rambut anak gimbal acara selanjutnya adalah Jazz Atas Awan yang sudah menjadi even nasional. Selain acara Jazz Dieng Cultiure Festival, ada juga acara Festival Film Dieng, Festival Lampion, Minum Purwaceng Bersama, Camping DCF, Sendra Tari Rambut Gimbal serta pameran seni dan budaya lainnya.
Pada tahun lalu DCF telah menggelar acara yang mampu menarik animo masyarakat baik domestik maupun macanegara. Hal ini karena acara DCF selalu menyuguhkan perpaduan seni tradisi, kekayaan indie, dan kontemporer menjadi kemasan yang sangat menarik. Selain itu acara ini selalu memiliki konsep baru di setiap tahunnya.

Sebelum Berkunjung Ada Baiknya Perhatikan Hal Berikut
Untuk bisa menikmati rentetan acara Dieng Culture Festival anda harus selalu memantau penjualan tiket. Saking banyaknya peminat pelancong yang ingin hadir dalam acara tersebut, anda harus memesan tiket jauh jauh hari. Untuk mendapatkanya anda membutuhkan tenaga yang ekstra, kaena pasti akan berebut dengan cara berkunjung juga berbagai jasa perjalanan. Anda bisa memesan tiket DCF di bandarwisata.co.id.
Harga tiket yang ditawarkan saat acara DCF ini dipatok dengan kisaran harga 350 ribu rupiah pada tahun 2019 lalu. Meskipun terbilang mahal, namun anda akan mendapatkan kaos CDF, selendang batik, caping gunug, lampion, souvebi, tiket masuk kawah Sikidang, Telaga Warna dan Komplek Candi Arjuno. Ketersediaan tiket pun setiap tahunnya selalu terbatas. Panitia hanya akan menyediakan 2500 hingga 300 tiket saja yang akan dijual baik secara on the spot atau online.
Sehingga anda harus mempersiapkan jauh jauh hari untuk mendapatkan tiket DCF. Rangkaian acara festival budaya dieng ini akan diadakan selama tiga hari dua malam dengan rentetan yang sangat panjang dan beruntun. Para penonton akan dimanjakan dengan bergaam pertunjukan mewah yang sudah disediakan oleh panitia.
Dengan membeli tiket di Bandar Wisata anda akan mendapatkan tiket masuk dengan harga yang cukup terjangkau. Anda juga harus memesan penginapan jauh jauh hari agar tidak kehabisan. Banyaknya animo masyarakat yang ingin menyaksikan acara festival culture tersebut membuat beberapa penginapan laris pada saat acara. Anda bisa mencari penginapan mulai dari harga 200 ribu rupiah hingga jutaan rupiah permalamnya di area Dieng Culture Festival.

Selalu sediakan baju hangat untuk melindungi diri dari dinginya malam. Terletak di kawasan dataran tinggi anda harus membawa pakaian yang hangat karena suhu bisa mencapai 11 derajat. BMKG menyebutkan bahwa Dieng adalah kawasan yang memiliki suhu terdingin di Inodensia. Untuk itu jangan sampai anda mengalami hypertemia saat hendak menyaksikan kemegahan acara DFC ya.
Anda juga harus memperhatikan kebersihan saat mengunjungi DCF. Apabila anda membawa makanan atau mungkin minuman, anda juga harus menyediakan sampah sebagai tempat pembuangan. Jangan sampai anda lupa untuk menjaga kebersihan saat menikmati keindahan alam. Untuk penting bagi anda untuk merawat lingkungan dengan membawa totebag sebagai wadah sampah anda.
Hal terakhir yang harus anda perhatikan adalah selalu memantau perkembangan update dari situs resmi DCF di akun sosial media baik instgaram ataupun twitter. Anda harus memantau setiap perkembangan melalui sosial media penyelenggara yang akan memberikan update informasi terbaru tentang acara tersebut. Nyalakan pemberitahuan agar anda tidak ketinggalan kabar terbaru dan bisa menikmati keseruan Dieng Culture Festival.
Nah itulah tadi beberapa ulasan menarik mengenai acara DCF yang selalu menjadi primadona bagi para treveller. Anda bisa menikmati acara ini mulai dari rentetan hari pertama hingga hari terakhir untuk mengetahui budaya yang ada di lingkungan tersebut. Mestinya harus ada banyak lagi festival budaya seperti CDF yang diselenggarakan di masing masing kota di Indonesia. Yuk segera pesan tiket CDF mu sekarang!